Begini Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Islam


Tahun Baru [email protected]

SEPUTAR SURABAYA - Malam Tahun Baru biasanya diisi dengan berbagai kemeriahan dan perayaan bersama keluarga, teman, pasangan, dan orang-orang terdekat.

Baik dirayakan di rumah, alun-alun kota, maupun tempat-tempat lainnya untuk menyaksikan ragam pertunjukan, seperti pesta kembang api, konser musik, hingga pentas seni budaya.

Meskipun demikian, masih menjadi pertanyaan bagi umat muslim, perihal hukum Merayakan momentum tahun baru serta mengucapkan selamat tahun baru atau “Happy New Year” menurut kajian Islam.

Berdasarkan telaah literatur yang dikutip dari laman NU Online, dijumpai keterangan perihal kebolehan merayakan momentum tahun baru selama tidak diisi dengan kemaksiatan seperti tindakan huru-hara, balap liar, tawuran, pacaran dan lain sebagainya. 

Hal tersebut senada dengan fatwa yang dirilis oleh Mufti Agung Mesir, ulama pakar hadis terkemuka asal Haramain, Syekh Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki (wafat 2004 M) dalam kitabnya menegaskan:  

(BACA JUGA:Para Suami Wajib Tahu! Rasulullah Melarang Menzalimi Istri karena Hal Ini)

"Sudah menjadi tradisi bagi kita berkumpul untuk menghidupkan berbagai momentum bersejarah, seperti halnya maulid nabi, peringatan isra mi’raj, malam nishfu sya’ban, tahun baru hijriyah, nuzulul qur’an dan peringatan perang Badar. Menurut pandanganku, peringatan-peringatan seperti ini merupakan bagian daripada tradisi, yang tidak terdapat korelasinya dengan agama, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai sesuatu yang disyariatkan ataupun disunahkan. Kendati demikian, juga tidak berseberangan dengan dasar-dasar agama, sebab yang justru mengkhawatirkan ialah timbulnya keyakinan terhadap disyariatkannya sesuatu yang tidak disyariatkan." [Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, Mafahim Yajibu an Tushahihah, [Surabaya: As-Shafwah Al-Malikiyyah], halaman 337-338.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merayakan tahun baru dalam berbagai bentuk dan mengucapkan Selamat Tahun Baru atau “Happy New Year” diperbolehkan dari perspektif kajian Islam.

Sepanjang tidak dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan syariat, seperti tindakan kemaksiatan.

Namun, alangkah baiknya jika bisa memaknai malam tahun baru ini sebagai momen evaluasi diri, agar bisa memaksimalkan ibadah ke depan dengan ucapan syukur. 

(BACA JUGA:7 Fakta Istimewa Khadijah, Istri Rasulullah SAW yang Dikenang Sepanjang Masa)

Yang tak kalah penting dalam kesibukan pergantian tahun adalah memohon kepada Allah SWT. 

Sehingga selalu diberikan kekuatan untuk melakukan dan menaati apa yang baik dan menjauhkan diri dari segala kejahatan.

(SS)

 

`
Kategori : Oase