Bahaya Terlalu Banyak atau Sedikit Konsumsi Garam yang Jarang diketahui!
Ilustrasi [email protected]_studio-freepik
SEPUTAR SURABAYA - Garam merupakan sumber natrium paling signifikan dalam makanan yang juga dikenal sebagai natrium klorida (NaCl).
Garam terdiri dari mineral natrium dan klorida yang memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh dan lazim di banyak makanan.
Natrium sangat penting untuk banyak fungsi tubuh yang penting termasuk keseimbangan cairan, kesehatan saraf, penyerapan nutrisi, dan fungsi otot.
Meskipun tubuh membutuhkan garam untuk berfungsi dengan baik, terlalu banyak garam dapat merusak kesehatan Anda.
(BACA JUGA:Hati-hati Moms! Berikut 3 Kelainan Gigi dan Mulut yang Sering Terjadi pada Anak)
Melansir dari laman healthline, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat membahayakan kesehatan jantung serta dapat meningkatkan risiko kanker lambung tidak dipahami dengan baik.
Dengan membatasi asupan garam dapat mengurangi tekanan darah dan risiko kanker perut. Namun, meskipun terlalu banyak garam bisa berbahaya bagi kesehatan tidak dipungkiri pula terlalu sedikit juga dapat menimbulkan beberapa efek samping kesehatan.
1. Tekanan Darah Rendah atau Hipotensi
Mereka yang memiliki tekanan darah normal bisa menjadi hipotensi, yaitu saat tekanan darah lebih rendah dari normal. Beberapa tanda dan gejalanya antara lain pusing, mual, pingsan, penglihatan kabur, depresi, dan dehidrasi.
(BACA JUGA:Catat ya Girls! Berikut Penyebab Rambut Rontok dan 9 Cara untuk Mengatasinya)
Risiko hipotensi sangat tinggi bagi mereka yang pernah mengalami gagal jantung, karena banyak rencana pengobatan yang secara signifikan menurunkan tekanan darah.
2. Dehidrasi
Karena natrium berperan penting dalam mengatur keseimbangan cairan, diet rendah garam dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu saat tubuh Anda tidak memiliki cukup cairan.
Tanda-tanda dehidrasi dapat muncul sebagai perubahan kulit, mulut kering, dan haus. Jika tidak ditangani, dehidrasi dapat menyebabkan rawat inap dan bahkan kematian.
(BACA JUGA:Mengidap Insomnia? Berikut Beberapa Cara untuk Mengatasinya!)
Orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan malnutrisi memiliki risiko dehidrasi yang lebih tinggi dan harus memperhatikan asupan cairan harian mereka dan gejala dehidrasi apa pun.
3. Kadar Natrium Darah Rendah
Diet rendah garam dapat menyebabkan hiponatremia, suatu kondisi di mana kadar natrium dalam darah Anda lebih rendah dari biasanya.
Orang dengan hiponatremia mungkin mengalami masalah neurologis yang serius seperti gangguan status mental, kejang, air di otak, koma, dan kematian. Beberapa orang dengan kondisi tersebut mengalami gejala gastrointestinal (saluran GI) seperti kehilangan nafsu makan, muntah, dan mual.
(BACA JUGA:Alami Gangguan Kecemasan? Berikut Cara agar Anxiety Bermanfaat Untuk Diri Sendiri!)
Orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko hiponatremia yang sangat tinggi, yang dapat menyebabkan jatuh dan komplikasi medis lainnya. Karena itu, penting bagi mereka untuk mencari pertolongan medis jika mengalami salah satu gejala yang disebutkan di atas.
4. Kolesterol dan trigliserida meningkat
Pembatasan garam telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida dalam darah.
Sebuah tinjauan tahun 2016 pada 12.210 orang dewasa dengan dan tanpa hipertensi meneliti bagaimana pengurangan garam dalam makanan memengaruhi kadar lemak darah.
(BACA JUGA:Sering Dianggap Sepele! Ternyata 10 Kebiasaan Ini Bikin Gula Darah Cepat Naik hingga Diabetes)
Makan diet rendah garam meningkatkan kolesterol sebesar 2,9% dan trigliserida sebesar 6,3% pada kedua kelompok. Perlu diingat, kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida diketahui berkontribusi terhadap risiko penyakit jantung.
Penting: Selama beberapa dekade, otoritas kesehatan tegas dalam rekomendasi mereka untuk mengurangi sodium. Penting untuk mengikuti rekomendasi dari ahli kesehatan Anda jika Anda diminta untuk makan lebih sedikit garam. Asupan natrium harian yang optimal adalah 1.500 mg, setara dengan 3/4 sendok teh. Jika Anda sehat, makan diet rendah garam kemungkinan tidak diperlukan.
(SS)