Berikut 3 Cara Sederhana Menjadi Pendengar yang Terampil


Menjadi Pendengar yang [email protected]

SEPUTAR SURABAYA - Mendengarkan adalah bagian dari seni Komunikasi yang dibutuhkan setiap orang.

Mendengarkan juga merupakan bagian dari proses atau soft skill yang membantu orang mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik.

Ini hanya dapat terjadi jika kedua belah pihak memiliki keterampilan mendengarkan yang baik.

Menjadi Pendengar yang baik bagi seseorang saat ini cukup sulit, Anda harus menjadi Pendengar yang aktif untuk melakukannya.

Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan berbicara dan bercerita merupakan pengalaman berharga yang terkadang membuat seseorang lupa untuk mendengarkan suara orang lain.

Mendengarkan secara aktif adalah keterampilan berharga di mana pendengar melakukan upaya sadar untuk memahami seluruh pesan pembicara.

Untuk menjadi seorang pendengar yang baik dan Terampil, Anda perlu memahami poin penting dalam upaya mengembangkan keterampilan mendengarkan, seperti yang telah dikutip dari buku Terampil Mendengarkan berikut ini.

(BACA JUGA:Jangan Salah Pilih! Ini Pekerjaan yang Cocok Berdasarkan Golongan Darah)

1. Menangkap Inti Pembicaraan


Ilustrasi Menangkap Inti [email protected]

Pendengar yang terampil adalah seseorang yang bisa menangkap inti pembicaraan. Untuk itu, perlu dapat membedakan antara sifat percakapan dan tidak.

Memperhatikan kata-kata pertama atau kalimat pembuka yang disampaikan oleh orang lain adalah kunci untuk mengetahui pokok pembicaraan.

Misalnya, ketika orang lain mengatakan kalimat berikut.

   a. "Pada pertemuan ini, saya hanya ingin menyampaikan satu hal, yaitu 

   b. "Hari ini, kita akan membicarakan tema berikut

   c. "Inti pembicaraan kita kali ini adalah ...."

   d. "Terakhir, saya ingin mengingatkan kembali kepada kalian beberapa poin utama pembicaraan kita, yakni ...."

   e. "Ada tiga poin utama yang ingin saya sampaikan dalam pertemuan ini:

 

2. Mencatat Poin-Poin Penting Saat Mendengarkan (note taking)


Ilustrasi Mencatat Poin Pembicaraan [email protected] Tita

Salah satu keunggulan note to king adalah mengurangi kelupaan kita akan poin poin yang ingin kita tanyakan.

Selain itu, kelebihan mencatat adalah sebagai berikut:

   - Bisa lebih fokus

   - Ada pembedaan antara poin-poin utama dan sekunder 

   - Mudah mengetahui pertanyaan-pertanyaan yang mungkin terlontar

(BACA JUGA:Jangan Heran! Berikut 7 Fakta Unik Tentang Wanita, Salah Satunya Sulit Membaca Maps)

   a. Mind Mapping

Cara ini terbilang mudah dan sederhana. Caranya dengan menulis pikiran utama dalam sebuah lingkaran, lalu menulis poin-poin cabang dari pikiran utama tersebut di luar lingkaran yang ditunjukkan dengan anak panah.

    • Kelebihan Mind Mapping

      - Cepat ke poin yang dituju 

      - Mudah dilihat dan dirujuk kembali

      - Cocok untuk pembicaraan yang tak runut dan panjang singkat

    • Kekurangan Mind Mapping

      - Boros kertas

      - Terkadang sulit mengingat poin-poin sekunder

      - Tidak cocok untuk obrolan

 

   b. Outline

Cara kedua ini banyak digunakan, yaitu menulis poin-poin utama dan cabang dengan model hirarki bernomor.

    • Kelebihan Outline

      - Jelas dan sistematis

      - Mudah dilihat dan dirujuk kembali

      - Cocok untuk pembicaraan singkat

    • Kekurangan Outline

      - Tidak cocok untuk pembicaraan yang tak sistematis

      - Kadang sulit mengingat poin poinnya dengan cepat

      - Memiliki banyak penjabaran dan rincian

 

   c. Meringkas (Resume)

Resume adalah mendengarkan ide tertentu yang disampaikan pembicara selama beberapa saat, lalu menulis catatan pendek sebanyak satu atau dua kalimat tentangnya dengan mengutip kata-kata kunci untuk memudahkan pendengar jika sewaktu-waktu ingin melihatnya kembali.

    • Kelebihan Resume 

      - Poin poin pembicaraan lebih ringkas 

      - Tersusun rapi

      - Mudah melihatnya kembali di kemudian hari

    • Kekurangan Resume

      - Butuh kecepatan menulis dan meringkas

      - Terkadang sulit menambahkan poin-poin baru 

      - Butuh penjelasan dan perincian

Orang yang mencatat memiliki kemampuan mengingat yang jauh lebih bagus ketimbang mereka yang tidak mencatat.

 

3. Pertanyaan-Pertanyaan Cerdas


Mengajukan [email protected]

Tahukah Anda bahwa pendengar yang terampil adalah orang yang dapat mengarahkan topik, bukan orang yang terus berbicara?

Menginisiasi pertanyaan dari audiens ketika seluruh audiens diam akan langsung mengubah topik pembicaraan menjadi topik yang menarik bagi pendengar.

(BACA JUGA:Pekerjaan Menumpuk Karena Sulit Berkonsentrasi? Berikut Cara Agar Fokus saat Mengerjakan Sesuatu)

Pertanyaan ini menyebabkan pikiran mereka terfokus pada topik baru, bahkan terkadang melupakan topik yang pernah dibahas sebelumnya. 

Misalnya, ketika beberapa orang sedang mendiskusikan politik dan salah satu dari mereka melihat tanda-tanda kebosanan dari beberapa dari mereka tentang topik tersebut, dia bertanya tentang hasil pertandingan olahraga, membuka kafé atau pasar baru. 

Kemungkinan besar pada saat itu mereka akan meninggalkan topik politik dan beralih ke topik lain tergantung pertanyaan salah satunya. 

Beberapa dari mereka juga mulai bereaksi terhadap skor pertandingan dan cara pemain bermain, atau memprediksi masa depan kafe atau pasar baru.

Mengajukan pertanyaan cerdas dapat mengubah pembuka percakapan yang membosankan menjadi menarik untuk diperbincangkan dan disimak dengan serius.

(SS)

 

`
Kategori : Gaya Hidup